Pertanyaan dan Masalah Ringan Seputar Olahraga yang Harus Anda Cermati
Posted by Husnul Khotimah on
Siapapun pasti setuju bahwa olahraga akan memberikan banyak keuntungan untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan--bahkan hingga ke bagian internal. Tidak hanya itu, olahraga juga bisa memberikan dampak positif bagi otak, bisa membuat tingkah laku seseorang jadi lebih positif, bisa diandalkan untuk memproteksi tubuh dari berbagai penyakit, bisa dimanfaatkan untuk merilis stres, serta bermanfaat untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan.
Tapi, terkadang kita menemukan situasi yang berbeda. Misal, adakalanya kita terserang flu. Sekali waktu kita juga bisa merasakan mual pada saat berolahraga; ada juga yang kerap kehabisan napas, dan berbagai masalah lainnya. Lalu, bolehkah kita olahraga ketika flu atau setelah minum obat? Berbagai pertanyaan dan masalah ringan seputar olahraga tersebut sebenarnya cukup sering ditanyakan dan telah dijawab oleh para ahli, dan jawabannya bisa Anda lihat di bawah ini.
Bisakah Yoga mengatasi sakit kepala?
Yoga adalah salah satu olahraga yang semakin banyak peminatnya beberapa tahun belakangan ini. Yoga merupakan latihan yang menitikberatkan pada pernapasan dan latihan otot. Jenis olahraga ini dianggap sangat baik untuk meringankan dan mencegah sakit kepala. Karena ketika dipraktekkan dengan benar, berbagai gerakan (Asana) Yoga bisa membantu melonggarkan otot yang tegang dan meningkatkan aliran darah ke bagian-bagian yang terhambat.
Menurut seorang dokter spesialis olahraga dari Oregon Amerika Serikat bernama Carol Otis, M.D, ketika sakit kepala, kita tidak dianjurkan melakukan gerakan yoga yang extreme seperti shoulderstand dan headstand karena justru dapat menyebabkan aliran darah mengalir kencang ke bagian kepala dan justru akan mengakibatkan rasa pusing atau sakit kepala jadi bertambah parah.
Apakah berolahraga saat flu atau pilek baik?
Pilek atau flu adalah penyakit yang paling sering diderita oleh masyarakat karena sangat mudah menyerang ketika imun tubuh sedang lemah. Terbiasa berolahraga seringkali membuat kita merasa tetap ingin melakukannya bahka saat sedang pilek atau flu. Tapi masalahnya, bolehkah kita latihan ketika sedang pilek atau flu? Apa pendapat para ahli?
Berolahraga ketika sedang pilek atau flu sebenarnya tidak mengapa. Tapi, akan berbeda kasusnya jika flu yang kita derita diikuti dengan masalah kesehatan yang lain seperti sakit kepala atau demam. Jika hal tersebut Anda alami, Anda lebih dianjurkan untuk beristirahat hingga pulih sebelum melakukan aktivitas berat seperti olahraga.
Menurut ahli kesehatan, ketika seseorang menderita flu yang (biasanya) disebabkan oleh virus, hal tersebut dapat mempengaruhi jantung dan otot. Oleh sebab itu, memilih untuk beristirahat ketika terserang penyakit jauh lebih dianjurkan, karena latihan kebugaran pada saat sakit juga kadang-kadang tidak maksimal karena kondisi tubuh yang tidak prima.
Jika tetap memaksa ingin berolahraga (apabila tidak demam), pilihlah latihan yang ringan, seperti peregangan atau yoga yang tidak terlalu berat.
Apa penyebab rasa mual ketika sedang berolahraga?
Rasa mual sering kita alami apabila melakukan olahraga berat seperti angkat beban atau ketika melakukan olahraga intensitas tinggi. Penyebabnya adalah karena otot-otot tubuh berusaha ‘mengambil’ persediaan darah dari pencernaan, sehingga timbullah rasa mual.
Selain diakibatkan pengambilan darah dari pencernaan oleh otot-otot, rasa mual ketika berolahraga juga bisa timbul karena tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi.
Jika rasa mual yang Anda derita sering berulang-ulang, mungkin saja hal tersebut diakibatkan oleh faktor lain. Misal, akibat sakit lambung. Atau, sering merasa mual saat berolahraga juga bisa mengindikasikan serangan jantung. Jadi, segera periksakan diri ke dokter apabila sering merasakan sesuatu yang tidak nyaman di bagian perut.
Namun jika mual yang Anda rasakan hanya terjadi sesekali saja, Anda tidak perlu khawatir. Rasa mual tersebut bisanya diakibatkan oleh faktor-faktor yang telah disebutkan di atas.
Mengapa kita sering kehabisan napas pada saat berolahraga?
Tubuh yang kurang fit adalah penyebab utama mengapa Anda sering kehabisan napas pada saat olahraga. Kondisi tubuh yang tidak prima akan membuat tubuh kesulitan untuk mengikuti irama latihan yang terkadang sangat intens dan cepat.
Selain itu, penyebab lain mengapa kita sering kehabisan napas pada saat berolahraga adalah karena kita tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berolahraga. Padahal, pemanasan tidak hanya bisa membantu menghindari cedera, melainkan juga bisa membantu tubuh beradaptasi dengan berbagai gerakan yang kita buat selama latihan, sehingga otot-otot tidak kaget dan kaku serta memendek.
Jika setelah berolahraga Anda tetap terengah-engah dalam waktu yang lama dan diikuti dengan batuk-batuk, nafas yang berat, serta sesak dibagian dada, Anda wajib curiga dengan “serangan asma.” Karena ciri-ciri di atas merupakan sangat identik dengan ciri-ciri serangan asma yang perlu diperiksakan ke dokter. Jika setelah diperiksa hasilnya positif, maka Anda dianjurkan menggunakan obat semprot (inhaler) sebelum dan sesudah olahraga.
Mengapa tubuh terkadang terasa gatal ketika pertama kali berolahraga? Apakah hal tersebut normal?
Setidaknya, ada tiga penyebab utama rasa gatal yang kadang-kadang kita alami ketika sedang berolahraga. Yang pertama, disebabkan oleh pelepasan histamin. Kondisi ini paling sering dialami oleh mereka jarang bergerak dan yang tidak pernah melakukan aktivitas berat, lalu kemudian tiba-tiba melakukan olahraga intensitas tinggi.
Histamin akan menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah akan meningkat. Perilisan histamin berfungsi untuk membantu tubuh melawan rasa lelah dan rasa lemas ketika berolahraga. Yang sayangnya, juga akan mengirim sinyal gatal ke otak.
Penyebab yang kedua adalah kulit yang kering. Kondisi cuaca seperti di Indonesia yang cenderung panas dan lembab berpotensi membuat kulit terasa gatal saat berolahraga. Bagi Anda yang sering merasa gatal ketika berolahraga dan kebetulan punya kulit kering, Anda dianjurkan menggunakan pelembab atau lotion sebelum berolahraga. Dan gunakan juga secara teratur setiap sehabis mandi.
Penyebab yang ketiga adalah pakaian olahraga yang tidak mampu menyerap keringat dengan baik. Peran pakaian olahraga tidak boleh dipandang sebelah mata. Tidak hanya kenyamanannya yang perlu dipertimbangkan, melainkan bahan pembuatan pakaian olahraga tersebut juga perlu diperhatikan.
Bahan-bahan kimia yang terkandung pada pakaian baru dan residu pewangi dan pelembut setelah mencuci pakaian juga seringkali memicu reaksi alergi dan menimbulkan rasa gatal di kulit yang sensitif.
Apakah obat-obatan dapat mempengaruhi latihan kebugaran yang kita lakukan?
Setiap orang ingin maksimal dalam melakukan latihan atau olahraga. Tapi beberapa orang terpaksa harus meminum obat tertentu karena punya penyakit. Akibatnya, beberapa diantara mereka mungkin ada yang merasakan penurunan performa.
Apakah benar obat-obatan dapat mempengaruhi performa latihan kebugaran? Tidak semua obat-obatan bisa mempengaruhi performa latihan. Walau demikian, ada juga beberapa jenis obat-obatan yang perlu diwaspadai karena bisa mempengaruhi performa seperti:
Obat diuretik yang dapat menimbulkan dehidrasi. Tubuh yang mengalami dehidrasi akan mudah lelah dan mengalami penurunan stamina yang signifikan.
Obat lain yang perlu diwaspadai adalah obat yang mengandung penenang, pasalnya obat jenis ini akan membuat otak sulit berkonsentrasi saat olahraga. Begitu juga dengan obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine dapat meningkatkan detak jantung atau membuat jantung berdebar lebih kencang, obat jenis ini dapat mengganggu latihan. Kandungan tersebut biasanya ditemukan pada obat flu.
Dan, yang perlu diwaspadai oleh wanita adalah pil kontrasepsi yang disinyalir dapat menurunkan jumlah oksigen. Sehingga, ketika berolahraga, kita akan lebih mudah lelah.
Tips berolahraga
Sebelum memulai olahraga atau latihan, biasakan diri untuk melakukan pemanasan secara menyeluruh dari ujung kaki hingga kepala. Selain itu, gunakanlah perlengkapan olahraga yang tepat seperti sepatu olahraga yang didesain secara khusus untuk melindungi dari cedera. Juga, belilah pakaian olahraga yang tidak hanya gaya dan bagus, tapi juga nyaman saat dikenakan dan bisa menyerap keringat dengan baik serta terbuat dari bahan-bahan pilihan yang tidak mengandung alergen.